pesutnews.id – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki sebuah kawasan wisata alam yang menarik perhatian banyak wisatawan, yaitu Bukit Mahoni. Bukit Mahoni adalah sebuah objek wisata ekowisata yang menawarkan pemandangan hijau dan sejuk, serta pohon-pohon mahoni yang berusia 35 tahun, cocok digunakan sebagai tempat piknik untuk keluarga.
Bukit Mahoni terletak di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar. Kawasan ini memiliki luas sekitar 1 hektare (ha) dan dibuka sebagai objek wisata pada Maret 2023 oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Hadi Mulyadi.
Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mentari Desa Bangun Rejo, Lucky Purwanti, Bukit Mahoni merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kaltim untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami ingin mengembangkan potensi wisata kami dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kami. Kami juga ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan desa kami,” ujar Lucky di Tenggarong Seberang, Rabu (15/11/2023).
Lucky mengatakan bahwa Bukit Mahoni sudah memiliki komitmen untuk memajukan desa sejak dibuka sebagai objek wisata. Dukungan tersebut datang dari Dispar Kukar, yang senantiasa membimbing dan mengarahkan Pokdarwis dalam mengelola kawasan wisata.
“Kami terlibat dalam berbagai pelatihan tentang wisata dari Dispar Kukar. Kami belajar banyak hal tentang manajemen, pemasaran, promosi, dan lain-lain. Kami juga mendapatkan bantuan dalam hal fasilitas, seperti gazebo-gazebo, peternakan lebah, perkebunan buah-buahan, dan lain-lain,” jelas Lucky.
Lucky menambahkan bahwa pengunjung yang datang ke Bukit Mahoni hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu. Di dalam kawasan wisata, pengunjung bisa menikmati keindahan alam yang asri dan segar, berjalan-jalan di antara pohon-pohon raksasa mahoni yang memiliki diameter hingga 10 meter, berfoto-foto dengan latar belakang hijau muda dan langit biru cerah, atau bersantai di gazebo-gazebo yang tersedia.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat peternakan lebah dan perkebunan buah-buahan yang ada di sekitar Bukit Mahoni. Peternakan lebah digunakan untuk menghasilkan madu alami yang bisa dicoba oleh pengunjung. Perkebunan buah-buahan digunakan untuk menjual produk-produk lokal seperti pisang goreng, nasi kuning, soto banjar, es kelapa muda, dan lain-lain.
Bukit Mahoni bisa dijangkau dengan mudah dari Samarinda, karena jaraknya hanya sekitar 30 kilometer. Akses jalan menuju Bukit Mahoni juga sudah bagus dan beraspal. Jadi, jika ingin berlibur ke tempat wisata alam yang menawarkan pesona pohon raksasa mahoni di Kaltim, Bukit Mahoni bisa menjadi pilihan yang tepat.
Melihat itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim akan terus gencar melakukan pelatihan kepada Pokdarwis. Agar pembinaan dan pemeliharaan tempat wisata yang dikembangkan oleh Desa tetap ramai pengunjung.
“Untuk memantik pengunjung dari luar, tentu wisata tersebut harus dikembangkan, dengan itu perlu adanya peningkatan SDM dari Pokdarwis, kami akan support itu,” imbuh Kepala Dispar Kaltim, Ahmad Herwansyah.(Adv/Dispar Kaltim)