Samarinda – Menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing dan berakhlak mulia.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Surasa, mengungkapkan bahwa mereka telah melaksanakan sertifikasi kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada bulan Maret hingga Mei sebelumnya.
āUntuk menyiapkan SDM yang berdaya saing, Kami telah mengadakan sertifikasi kompetensi oleh pihak pertama, yaitu LSP yang berkedudukan disatuan pendidikan atas lisensi Badan Nasional Sertiifikasi Profesi (BNSP)ā ungkapnya.
Surasa menargetkan 25.000 peserta didik pada tahun 2023, tetapi target ini belum tercapai karena adanya perubahan regulasi untuk skema sertifikasi.
āKita sudah melaksanakan seluruh peserta didik itu yang mendapat layanan akses sertifikasi oleh LSP kurang lebih diangka 21.640, sisanya itu yang belum mendapat akses karena terjadi perubahan regulasi terutama untuk skema sertifikasi di bawah bidang jasa konstruksi,ā ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa di Kaltim, sertifikasi untuk SMK mencakup 65 skema sertifikasi yang berbeda, memerlukan usaha ekstra dan komitmen dari pimpinan sekolah.
ākami di SMK itu kan memiliki 65 skema sertifikasi yang berbeda-beda tentu dengan keberagaman itu juga memerlukan upaya usaha yang ekstra dan komitmen yang kuat dari pimpinan untuk memberikan kepastian,ā tuturnya.
Terakhir, Surasa menyatakan bahwa, baik dengan atau tanpa kehadiran IKN, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap berkomitmen untuk meningkatkan daya saing melalui sertifikasi, yang sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pendidikan.
āPemerintah provinsi Kalimantan Timur tetap berkomitmen dalam peningkatan daya saing, salah satunya melalui sertifikasi yang legitimasinya sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pendidikan,ā tutupnya. (Adv)