Tenggarong ā Dengan semangat pengabdian, Mahasiswa KKN Unmul siap mengukir perubahan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sebanyak 1.080 mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) resmi diterjunkan ke 20 kecamatan di Kukar untuk menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Kegiatan ini, yang digelar hingga 28 Agustus 2025, mengusung misi mempercepat pembangunan desa melalui pendekatan tematik yang relevan dengan kebutuhan lokal.
Kegiatan ini dilepas secara resmi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unmul, yang mengirim total 3.428 mahasiswa ke berbagai wilayah di Kalimantan Timur. Kukar menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah Mahasiswa KKN Unmul terbanyak, menunjukkan peran strategis wilayah ini dalam program pengabdian masyarakat. āKami menempatkan 1.080 mahasiswa di 20 kecamatan, didampingi 80 dosen pembimbing, untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat desa,ā ujar Asmi Riyandi Elvandar, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Kukar, saat ditemui pada Senin (14/7/2025).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN Unmul kali ini mengusung empat tema utama yang dirancang secara kontekstual: Program Kampung Iklim (Proklim), Generasi Sehat, Masyarakat Hukum Adat, dan Perhutanan Sosial. Pendekatan ini memungkinkan Mahasiswa KKN Unmul untuk bekerja secara langsung dengan masyarakat, menciptakan dampak yang sesuai dengan tantangan lokal. āKami ingin mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata yang mendorong kemajuan desa,ā tambah Asmi.
Penempatan mahasiswa dilakukan secara selektif, berfokus pada desa-desa dengan status āberkembangā berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2024. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan status desa menjadi āmajuā melalui berbagai inisiatif mahasiswa. āKehadiran mereka di desa-desa ini seperti angin segar, membawa ide-ide baru untuk pembangunan berkelanjutan,ā ungkap Asmi dengan antusias.
Menariknya, tahun ini menjadi momen transisi menuju sistem pengukuran baru bernama Indeks Desa, yang akan menggantikan IDM mulai 2026. Sistem ini memperkenalkan indikator tambahan untuk mengevaluasi kemajuan desa secara lebih komprehensif. Oleh karena itu, peran mahasiswa dalam KKN kali ini menjadi krusial untuk mendukung desa-desa menjelang perubahan tersebut. āKami berharap mahasiswa dapat membantu desa mempersiapkan diri menghadapi sistem baru ini dengan proyek-proyek yang inovatif,ā tutur Asmi.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menyambut baik inisiatif ini, melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Dengan semangat gotong royong, mahasiswa diharapkan mampu menghidupkan potensi lokal dan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.