Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memulai langkah nyata untuk menyukseskan BBGRM 2025 dengan menggelar sosialisasi secara daring pada Rabu, 16 Juli 2025. Kegiatan ini, yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, melibatkan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala desa, dan lurah dari seluruh wilayah Kukar. Tujuannya adalah memastikan pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM 2025) berjalan efektif dan berdampak nyata.
Dalam sosialisasi tersebut, peserta mendiskusikan rencana pelaksanaan BBGRM 2025 yang akan digelar serentak di seluruh kecamatan. Kegiatan inti gotong royong dijadwalkan berlangsung selama satu hari penuh, dari pukul 07.00 hingga 12.00 WITA, dengan fokus utama di Kecamatan Tenggarong dan Tenggarong Seberang. Namun, setiap desa dan kelurahan diberi kebebasan untuk menentukan lokasi kegiatan sesuai kebutuhan lokal, sehingga dampaknya lebih relevan bagi masyarakat setempat.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menekankan pentingnya menjadikan BBGRM 2025 sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial. āGotong royong adalah jiwa masyarakat kita. Kegiatan ini harus melahirkan hasil nyata, bukan sekadar seremoni,ā ujarnya dengan penuh semangat. Ia mendorong semua pihak untuk aktif berpartisipasi agar kegiatan ini benar-benar mencerminkan kekuatan kolektif yang mampu menggerakkan perubahan di tingkat lokal.
Sebagai puncak persiapan, DPMD Kukar akan menggelar apel akbar BBGRM 2025 pada 18 Juni 2025 di Kecamatan Kota Bangun. Acara ini akan menjadi simbol pencanangan resmi dan rencananya dipimpin langsung oleh Bupati Kukar. Selain itu, untuk memacu semangat gotong royong, DPMD juga mengadakan lomba desa dan kelurahan terbaik. Penilaian lomba akan berfokus pada konsistensi pelaporan kegiatan gotong royong dari tahun 2022 hingga 2024, sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.
āKami ingin melihat desa dan kelurahan yang benar-benar hidup dengan semangat gotong royong. Konsistensi sejak 2022 akan menjadi tolok ukur utama,ā jelas Arianto. Pendekatan ini diharapkan mendorong desa-desa untuk terus aktif dan kreatif dalam mengelola kegiatan yang melibatkan warga.
Dengan persiapan matang ini, DPMD Kukar optimistis bahwa BBGRM 2025 tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga menjadi sarana untuk menghidupkan kembali semangat kolektif. Kegiatan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat, memperkuat pembangunan desa secara berkelanjutan, dan menciptakan dampak positif yang dirasakan langsung oleh warga Tenggarong dan sekitarnya.