Bupati Kukar Ajak Warga Maknai Idul Adha

Kutai Kartanegara – Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menyampaikan sambutan sebelum pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 H di Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Tenggarong pada Jumat (6/6/2025). Dalam sambutannya, ia mengajak masyarakat menanamkan semangat berbagi serta memperkuat nilai solidaritas sosial, khususnya dalam momentum Idul Adha yang sarat makna keimanan dan kepedulian.

 

Bacaan Lainnya

“Kita diingatkan akan semangat berbagi dan solidaritas, dimana Ibadah Qurban merupakan simbol ketaatan kepada Allah SWT yang berintikan Iman dan Takwa, serta wujud kepedulian sosial untuk membantu sesama, tentu semangat ini sangat relevan dengan upaya kita untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengakselerasi pembangunan yang berkelanjutan di daerah kita.”

 

Ia juga menekankan bahwa pengorbanan dalam beribadah tidak melulu soal materi. Pengorbanan bisa berupa waktu, tenaga, dan pikiran demi kemaslahatan bersama. Hal tersebut, katanya, akan memperkuat spiritualitas individu dan membentuk karakter tangguh.

 

“Pengorbanan bukan hanya berbentuk materi, tetapi juga pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemaslahatan bersama. Ketaatan ini akan menempa mentalitas spiritual kita, menjadikan kita pribadi yang tangguh, dan melatih kepekaan batin untuk senantiasa merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah pembangunan daerah,” lanjutnya lagi.

 

Bupati Edi juga menyinggung pelaksanaan ibadah haji yang sedang mencapai puncaknya di Tanah Suci, Mekkah. Ia menyebut bahwa kekuatan ibadah ini mencerminkan persatuan umat Islam yang lintas bangsa dan budaya.

 

“Bagi kita umat Islam yang berada di Tanah Air, kesatuan dan persatuan umat Islam dalam ibadah Haji ini hendaknya menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pesan persaudaraan ini harus kita gaungkan dan implementasikan di momentum Idul Adha 1446 H,” ujarnya.

 

Lebih jauh, ia mengaitkan ibadah haji dan kurban sebagai bentuk totalitas pengabdian kepada Allah SWT. Pengorbanan dalam ibadah, kata dia, mencerminkan keikhlasan yang tinggi dan mendalam.

 

“Beribadah Haji adalah momentum puncak seorang hamba memberi totalitas ketaatannya dalam beribadah kepada Allah dengan kesediaan mengorbankan harta dan waktunya. Tidak sedikit dana dikeluarkan untuk membiayai perjalanan ibadah haji, bahkan untuk memperoleh kesempatan berhaji seseorang harus menunggu berpuluh tahun lamanya agar termasuk dalam kuota haji. Selain itu berqurban memiliki makna pengorbanan yang sangat mendalam, bahkan melampaui keterikatan fisik dan mengabaikan keinginan material, harta benda, dan lain-lain, semata-mata untuk memberikan pengabdian yang lebih tinggi dan lebih besar kepada Allah SWT.” Lanjutnya.

 

Ia menutup sambutannya dengan mengajak seluruh masyarakat menjadikan Idul Adha sebagai momen meningkatkan kualitas hubungan spiritual dan sosial secara seimbang.

 

“Dengan demikian, Idul Adha memiliki makna yang dalam pada 2 (dua) dimensi sekaligus yaitu keagamaan dan sosial (Habluminallah dan Habluminannas) dengan nilai yang multiefek, yakni: efek nilai sakralitas ibadah dapat diraih dan efek nilai solidaritas sosial berbagi sesama dapat ditunaikan. SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1446 H melalui Idul Adha mari etam raih ketulusan dan tingkatkan kepedulian dalam mencapai ketaatan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT mempertemukan kembali kita semua dengan Hari Raya Idul Adha di tahun yang akan datang. Amin, Ya Robbal ‘Alamin.” Tambahnya lagi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Edi juga menyampaikan bahwa masa jabatannya sebagai kepala daerah segera berakhir. Ia berpamitan kepada masyarakat dan menyampaikan terima kasih atas dukungan selama masa kepemimpinannya.

 

“Terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan seluruh pihak atas kebersamaan dan kerja bersama selama saya menjalankan amanah memimpin Kutai Kartanegara ini. Tentu saja, selama menjalankan amanah ini, terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap lapisan masyarakat Kutai Kartanegara,” tutupnya.

 

Pos terkait