Majelis Ta’lim dan Kelompok Sholawat Silaturahmi dengan Bupati Kukar

Kutai Kartanegara – Ratusan anggota Majelis Ta’lim dan kelompok sholawat dari Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu berkumpul di Pendopo Odah Etam Tenggarong, Rabu (7/5/2025), dalam rangka silaturahmi bersama Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.

Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus Majelis Ta’lim Masjid Agung Sultan Sulaiman, anggota kelompok Sholawat Burdah, serta perwakilan dari organisasi wanita. Sebanyak 750 peserta hadir dari total sekitar 1.300 anggota majelis ta’lim di kawasan tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua panitia pelaksana, Hj Nani Trikorawati, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan momen istimewa bagi para pengurus majelis. Pasalnya, mereka bisa bertemu langsung dan berdialog dengan Bupati Edi Damansyah, yang selama ini dinilai aktif mendukung kegiatan keagamaan di Kukar.

Dalam acara tersebut, Pemkab Kukar juga memberikan bantuan berupa 12 unit sound system, 75 mukena, 200 buku Yasin, serta menyelenggarakan khitanan massal gratis untuk para keluarga pengurus Majelis Ta’lim.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua MUI Kukar M. Bisron, Ketua FKUB H. Harunnurasid, perwakilan Kemenag Kukar, dan Kabag Kesra Setkab Kukar.

Apresiasi dan Arah Kebijakan Keagamaan Kukar

Bupati Edi Damansyah memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan anggota majelis ta’lim serta kelompok sholawat atas peran aktif mereka dalam kegiatan keagamaan.

 

“Tolong kegiatan GEMA ini dikawal dan dilaksanakan dengan baik. Apa pun yang dilakukan oleh Pemkab Kukar dalam kebijakan, rencana strategi, dan visi misi, semuanya berlandaskan pada kondisi masyarakat Kukar,” ujar Edi.

 

Edi juga menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang keagamaan, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur’an. Ia menyebut program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendampingi kegiatan keagamaan masyarakat.

 

“Program GEMA ini hanya satu tahun, memang ada yang mengkritik tidak mungkin dalam 12 bulan bisa hafal 30 juz. Tapi target kita minimal 10 juz. Yang penting anak-anak di kampung bisa belajar Al-Qur’an dengan benar, kembali ke kampungnya, mengurus masjid, dan menjadi guru ngaji. Itu tujuan kita. Tapi sudah ada juga anak dari Desa Sambera, Marangkayu, yang hafal 30 juz,” lanjutnya.

 

Edi menambahkan bahwa kegiatan mengaji yang dilakukan masyarakat, baik secara mandiri di rumah-rumah maupun melalui lembaga formal seperti TPA dan tilawatil Qur’an, merupakan tradisi yang sudah mengakar dan hanya perlu diperkuat oleh pemerintah.

 

“Pemkab Kukar hanya menguatkan karena ini sudah dilaksanakan oleh umat muslim Kukar, para alim ulama, ustadz-ustadzah, dan para ibu di Majelis Taklim.”

Ia berharap Gerakan Etam Mengaji bisa dikembangkan di setiap lingkungan Majelis Ta’lim dan membawa dampak spiritual yang nyata.

 

“Tapi yang harus dibangun dan tumbuh adalah kemauan secara personal, kesadaran kita secara pribadi untuk terus belajar. Usia boleh tua namun semangat harus muda,” tegas Edi.


Bupati juga menyampaikan bahwa visi misi Kukar Idaman 2021–2026 akan dilanjutkan hingga 2030. Menurutnya, kemenangan Aulia Rahma dalam Pemilihan Suara Ulang merupakan kelanjutan dari perjuangan visi yang sama.

Salah satu program konkret yang akan dijalankan ke depan adalah pemberian bantuan sebesar Rp25 juta untuk setiap Majelis Ta’lim yang memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Agama.

Ia juga menyoroti kurangnya perhatian terhadap peran guru mengaji dalam keberhasilan Kukar sebagai juara umum MTQ tingkat Kaltim sebanyak enam kali.

Sebagai bentuk penghargaan, Edi menyatakan akan memberikan program umrah gratis atau insentif khusus bagi guru ngaji, imam masjid, penggali kubur, dan pelaku kegiatan sosial keagamaan lainnya.

 

“Harus mengawal program ini dengan baik. Kita rajut kebersamaan, laksanakan kiprah dan profesi kita masing-masing dengan niat yang tulus. Lillahi Ta’ala, untuk kemaslahatan umat dan kemanfaatan masyarakat,” tegas Edi.

Pos terkait